Juru masak modern pertama, Carême
Marie-Antoine Carême adalah seorang praktisi awal dari gaya memasak yang rumit yang dikenal sebagai grand cuisine, ‘seni yang lebih tinggi’ dari masakan Prancis. Dia juga membentuk bentuk awal dari apa yang sekarang dikenal sebagai haute cuisine.
Koki Napoleon yang tidak biasa menjadi terkenal di Prancis abad ke-18
Lahir dari keluarga miskin di Paris pada tahun 1784, Kareem ditinggalkan oleh orang tuanya selama Revolusi Prancis dan, setelah berpindah-pindah dari satu pekerjaan kuliner ke pekerjaan lainnya, ia menjadi magang di toko kue yang terkenal. Meskipun tidak memiliki pendidikan formal, Kareem adalah seorang pembelajar yang tekun dengan kecerdasan yang tajam. Dia belajar membaca dan menulis sendiri, dan menggunakan keterampilannya untuk mencatat inovasi kulinernya.
Bakatnya sebagai koki pastry menarik perhatian diplomat dan pengusaha kuliner Talleyrand (Charles Maurice de Talleyrand-Périgord), yang kemudian mempekerjakannya sebagai koki.
Sebagai koki Talleyrand, Kareem mendapatkan kebebasan dan sumber daya yang tidak biasa pada saat itu, dan mengembangkan gaya memasaknya yang unik. Dia juga merancang hidangan mewah yang menghiasi meja makan, menciptakan gedung pencakar langit yang merupakan karya seni dari gula, marzipan, dan kue.
Kareem kemudian bekerja di dapur beberapa orang paling terkenal pada masanya, termasuk Napoleon Bonaparte, Bupati Inggris dan kemudian Raja George IV. Gaya mewah dan masakannya yang rumit, yang membutuhkan ratusan proses dan bahan, membuatnya memiliki reputasi di kalangan bangsawan dan aristokrasi Eropa.
Dari saus induk hingga masakan fusion. Inovasi kuliner
Penciptaan ‘saus induk’ merupakan sebuah terobosan. Sebelum Kareem, saus dibuat secara terpisah untuk setiap hidangan. Namun, ia mengubah proses ini dengan mengembangkan empat saus dasar, yang kemudian diadaptasi untuk menciptakan berbagai macam saus. Hal ini menyederhanakan dan merampingkan proses pembuatan saus, yang masih menjadi fondasi dan ciri khas masakan Prancis hingga saat ini.
Bakat Kareem tidak hanya terletak pada rasa hidangannya yang lezat, tetapi juga pada rasa penyajiannya. Dia percaya bahwa makanan tidak hanya harus enak tetapi juga harus menarik secara visual, sehingga dia menciptakan apa yang sekarang dikenal sebagai food styling.
Dia juga merupakan pelopor dari apa yang sekarang disebut ‘masakan fusion’. Selama karirnya dengan keluarga kerajaan Eropa, ia memiliki kesempatan untuk sering bepergian. Dengan demikian, ia belajar tentang berbagai masakan, bahan dan metode memasak. Dia kemudian memadukan masakan-masakan ini dan mengembangkan gaya memasaknya sendiri, dengan menggabungkan yang terbaik dari setiap budaya.
Tempat kelahiran juru masak modern
Kareem menstandarkan seragam koki, termasuk toque blanche (topi koki) dan jaket double-breasted. Dia adalah salah satu ‘koki selebriti’ pertama dan bakat kulinernya membuatnya terkenal dan diakui. Dia adalah orang yang membuat masyarakat mengakui chef sebagai seniman dan pengrajin yang terampil.
Dia memberikan kontribusi yang signifikan tidak hanya sebagai koki tetapi juga sebagai penulis buku masak. Yang paling terkenal adalah L’Art de la Cuisine Française (Seni Memasak Prancis). Karya ini meletakkan dasar-dasar masakan haute Prancis modern. Isinya bukan hanya buku resep, tetapi juga pemahaman yang komprehensif tentang dunia kuliner, termasuk ilmu memasak, pengaturan dapur, perencanaan menu, dan penataan meja.
Banyak teknik dan resep yang ia kembangkan masih digunakan sampai sekarang, dan tulisannya merupakan sumber daya yang berharga bagi para koki dan pencinta makanan. Beberapa orang mungkin mengenali kata-katanya, “Memasak adalah seni dan ilmu pengetahuan.”
Namun, kesehatan Kareem menurun akibat kerja keras di dapur dan ia meninggal pada tahun 1833 di usia 48 tahun. Meskipun hidupnya relatif singkat, kontribusinya pada keahlian memasak tak terukur.
コメント